Tidak ada satupun organisme yang
dapat hidup sendiri, terpisah dan terasing dari makhluk hidup lainnya, termasuk
manusia. Untuk hidup kita perlu makan dan tempat hidup yang nyaman, maka kita
memerlukan kehadiran organisme lain sebagai penyedia makanan dan tempat untuk
melakukan aktivitas kehidupan. Dengan demikian, terjadilah interaksi antar
organisme dengan sesamanya dan juga interaksi antara organisme dengan
lingkungannya. Hubungan ketergantungan yang saling mempengaruhi antara
organisme dengan lingkungannya merupakan ekosistem yang akan dibahas.
A.
Pengertian Ekosistem
Istilah
ekosistem berasal dari kata oikos
yang berarti rumah sendiri dan sistema
yang berarti terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling mempengaruhi.
Jadi, ekosistem dapat diartikan sebagai sistem yang dibentuk di suatu daerah
dan terjadi hubungan timbal balik antara komponen hidup (biotik) dan komponen
tak hidup (abiotik) atau dengan lingkungan.
Ekosistem
merupakan suatu sistem yang dinamis, hal itu ditandai dengan adanya aliran
energi, daur materi, dan produktivitas. Interaksi dapat terjadi antara komponen
biotik dengan abiotik dan di antara komponen biotik dalam bentuk aliran energi
dan siklus materi.
Ekosistem
yang ada di muka bumi ini terdiri atas perpaduan berbagai jenis dengan kombinasi
lingkungan fisik dan kimia yang berbeda-beda, sehingga bentuk ekosistem yang
dihasilkan pun akan berbeda-beda. Di Indonesia terdapat empat kelompok
ekosistem utama, yaitu ekosistem bahari (laut), ekosistem darat alami,
ekosistem suksesi, dan ekosistem buatan.
B.
Komponen-komponen Ekosistem
Dari
sebuah lingkungan kita dapat menemukan komponen penyusun ekosistem, yaitu
komponen yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang
menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula
bukan organisme. Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas
komponen biotik dan abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem
merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai
berikut.
ü Berdasarkan cara memperoleh makanan
§ Organisme autotrof, merupakan
organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat
makanan sendiri). Organisme autotrof dibedakan menjadi dua tipe. Fotoautotrof
adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk mengubah
bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Contohnya tumbuhan hijau.
Dalam proses fotosintesis, zat anorganik berupa air dan karbon dioksida diubah menjadi zat organik berupa karbohidrat. (zat pati/amilum) dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Proses ini juga menghasilkan produk sampingan berupa oksigen yang sangat penting untuk pernafasan makhluk hidup. Berikut adalah reaksi fotosintesis:
Kemoautotrof adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
Dalam proses fotosintesis, zat anorganik berupa air dan karbon dioksida diubah menjadi zat organik berupa karbohidrat. (zat pati/amilum) dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Proses ini juga menghasilkan produk sampingan berupa oksigen yang sangat penting untuk pernafasan makhluk hidup. Berikut adalah reaksi fotosintesis:
cahaya matahari
6H2O + 6CO2
---------------> C6H12O6
+ 6O2
klorofil
Kemoautotrof adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
§ Organisme heterotrof, adalah
organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan,
jamur dan bakteri non autotrof.
ü Berdasarkan kedudukan fungsional
dalam ekosistem (Niche)
§ Produsen, semua organisme autotrof. contoh: tanaman padi.
§ Konsumen, semua organisme heterotrof.
Contohnya karnivora, herbivora dan omnivora.
§ Pengurai atau perombak, organisme
yang mampu menguraikan organisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik
kembali. Contohnya bakteri dan jamur.
§ Detritivora, organisme yang memakan
bahan organik dan diubah menjadi partrikel organik yang lebih kecil
strukturnya. Contohnya cacing tanah dan kumbang kotora
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem
merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai
medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak
hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain
sebagai berikut.
ü Tanah
Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
ü Air
Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari ketergantungannya terhadap air. Air diperlukan organisme dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan air. Organisme yang hidup pada habitat kering umumnya memiliki cara penghematan air.
Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari ketergantungannya terhadap air. Air diperlukan organisme dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan air. Organisme yang hidup pada habitat kering umumnya memiliki cara penghematan air.
ü Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Sebagaimana manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Kondisi udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Sebagaimana manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Kondisi udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
ü Cahaya matahari, sangat penting
untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen
ke lingkungan.
ü Kelembaban, merupakan kadar air yang
terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan
hewan terhadap kekeringan.
ü Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan
dalam hal sistem perakaran dan penyerbukan tanaman.
ü Topografi
Topografi merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis bujur, dan garis lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari menjadi berbeda, menyebabkan suhu, kelembaban, dan tekanan udara maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi persebaran organisme.
Topografi merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis bujur, dan garis lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari menjadi berbeda, menyebabkan suhu, kelembaban, dan tekanan udara maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi persebaran organisme.
ü Iklim
Iklim merupakan kombinasi berbagai komponen abiotik pada suatu tempat, seperti kelembaban udara, suhu, cahaya, curah hujan dan lain-lain. Kombinasi abiotik ini berkaitan dengan kesuburan tanah dan komunitas tumbuhan pada suatu tempat.
Iklim merupakan kombinasi berbagai komponen abiotik pada suatu tempat, seperti kelembaban udara, suhu, cahaya, curah hujan dan lain-lain. Kombinasi abiotik ini berkaitan dengan kesuburan tanah dan komunitas tumbuhan pada suatu tempat.
C. Macam-macam Ekosistem
Berikut di bawah ini adalah macam-macam ekosistem yang ada,
antara lain sebagai berikut:
- Ekosistem Perairan (Akuatik)
Ekosistem perairan terdiri dari
ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar contohnya meliputi
kolam, sungai, danau, rawa, rawa gambut, danau. Sedangkan, ekosistem laut misalnya
hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai berpasir, pantai berbatu, laut dangkal
dan laut dalam.
ü Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar umumnya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
§ Salinitas (kadar garam) rendah,
umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel organisme yang hidup di
dalamnya.
§ Kondisi lingkungannya dipengaruhi
oleh iklim dan cuaca.
§ Variasi suhu antara permukaan dan
dasar sangat rendah, relatif sama.
§ Penetrasi cahaya di perairan kurang.
ü
Ekositem laut
Ekosistem
air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.
§ Memiliki salinitas tinggi, semakin
mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
§ NaCl mendominasi mineral ekosistem
laut hingga mencapai 75%.
§ Iklim dan cuaca tidak terlalu
berpengaruh pada ekosistem laut.
§ Memiliki variasi perbedaan suhu di
permukaan dengan di kedalaman.
- Ekosistem darat (Terrestrial)
Ekosistem darat yang memiliki tipe
struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma
dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak
dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan
ketinggian letak dari permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai
berikut.
ü Bioma gurun
Bioma yang terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang
utara dan lintang selatan atau di daerah tropika yang berbatasan dengan bioma
padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun antara lain sebagai berikut.
§ Curah hujan rendah, yaitu 25 cm per
tahun.
§ Pancaran matahari sangat terik,
penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40°C pada musim panas.
§ Perbedaan suhu siang dan malam hari
sangat besar.
ü Bioma padang rumput
Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke
sub tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara lain sebagai berikut.
§ Curah hujan 25 - 50 cm per tahun dan
hujan turun tidak teratur.
§ Vegetasi yang mendominasi adalah
rerumputan. Rumput yang hidup di bioma padang rumput yang relatif basah.
Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian
Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya
pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
§ Hewannya adalah bison, Zebra,
kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung.
ü Bioma hutan gugur
Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang
mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat
diberbagai pegunungan di daerah tropis. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah
sebagai berikut:
§ Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm
per tahun.
§ Mengalami 4 musim, yaitu musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
§ Tumbuhannya mempunyai menggugurkan
daunnya pada musim gugur.
§ Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak,
Beech, dan Elm.
§ Hewan yang menghuni pada umumnya
adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk.
ü Hutan hujan tropis
Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur
yang tinggi sekitar 25°C. Ciri-ciri hutan hujan tropis antara lain sebagai
berikut.
§ Curah hujan bioma hutan hujan tropis
cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun.
§ Tumbuhannya tinggi dan rimbun
membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan basah.
§ Tumbuhan khas, ialah liana dan
epifit. Contoh liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek.
§ Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan
yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya jati, meranti, konifer, dan
keruing.
§ Hewannya didominasi oleh aneka kera,
babi hutan, burung, kucing hutan, bajing dan harimau.
ü Bioma taiga
Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis
dan pegunungan tropis. Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut.
§ Curah hujan sekitar 35 cm per tahun.
§ Bioma yang biasanya hanya terdiri
dari satu spesies pohon, yaitu konifer (pinus).
§ Masa pertumbuhan flora pada musim
panas antara 3 sampai 6 bulan.
§ Suhu di musim dingin sangat rendah,
dan mengalami musim dingin yang panjang.
§ Vegetasinya Sprice (Picca), Alder
(Alaus), Birch (Berula) dan Junipce (Juniperus).
§ Hewannya antara lain moose, beruang
hitam, serigala dan morten.
ü Bioma tundra
Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran
kutub utara yang disebut Tundra artik dan di puncak gunung disebut Tundra
alpin. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut.
§ Curah hujan sekitar 10 cm per tahun.
§ Iklimnya iklim kutub dengan musim
dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang terus
menerus.
§ Tidak ada pohon yang tinggi,
kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
§ Tumbuhan semusim biasanya berbunga
dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan yang pendek.
§ Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak,
dan perdu.
§ Hewannya Muskox, rusa kutub,
kelinci, serigala, rusa dan domba.
- Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem
yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
ü Bendungan
Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau
penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
ü Hutan tanaman industri
Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri.
Jenis tanaman yang umum ditanam adalah jati, pinus, mahoni, rasamala, dan
damar.
ü Agroekosistem
Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya
sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut,
perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan
pekarangan.
D. Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atai jaring-jaring makanan dalam ekosistem. piramida ekologi ini berfungsi untuk menuntukkan perbandingan antara tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnya pada suatu ekosistem. Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.
a. piramida jumlah, yaitu piramida yang menunjukkan jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik. piramida jumlah berbentuk segitiga tegak.
b. piramida biomassa, yaitu piramida yang menggambarkan berat atau massa kering total organisme dari masing-masing tingkat trofik pada suatu ekosistem dalam kurun waktu tertentu. piramida biomassa di darat berbentuk segitiga tegak, sedangkan piramida biomassa untuk ekosistem perairan berbentuk segitiga terbalik.
c. piramida energi, yaitu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tinngkatan trofik. Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil. secara umum konsumen hanya mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari organisme yang berada pada tingkat trofik di bawahnya, sebab sebagian besar energi terbuang sebagai panas. bentuk piramida energi selalu piramida tegak.
E. Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atai jaring-jaring makanan dalam ekosistem. piramida ekologi ini berfungsi untuk menuntukkan perbandingan antara tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnya pada suatu ekosistem. Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.
a. piramida jumlah, yaitu piramida yang menunjukkan jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik. piramida jumlah berbentuk segitiga tegak.
b. piramida biomassa, yaitu piramida yang menggambarkan berat atau massa kering total organisme dari masing-masing tingkat trofik pada suatu ekosistem dalam kurun waktu tertentu. piramida biomassa di darat berbentuk segitiga tegak, sedangkan piramida biomassa untuk ekosistem perairan berbentuk segitiga terbalik.
c. piramida energi, yaitu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tinngkatan trofik. Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil. secara umum konsumen hanya mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari organisme yang berada pada tingkat trofik di bawahnya, sebab sebagian besar energi terbuang sebagai panas. bentuk piramida energi selalu piramida tegak.
E. Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Terdapat beberapa tipe interaksi antar spesies yaitu netralisme, kompetisi, predasi,
mutualisme,
komensalisme, parasitisme, antibiosis,
parasitisme, protokooprasi dan amensalisme.
1. Netralisme
Interaski antara dua atau lebih
spesies yang masing-masing tidak ada asosiasi. Dalam hal ini tidak ada yang
untung dan yang dirugikan. Contohnya
§ sapi dengan kucing. Sapi mencari
rumput sebagai makanannya, dan kucing berburu tikus sebagai makannya.
§ burung bangau yang memakan siput,
ikan dengan burung pipit yang memakan padi di sawah.
2. Kompetisi
Kopetisi ialah
interaksi
antara dua atau lebih spesies yang saling menghalangi atau berebut.
Kompetisi dibedakan menjadi dua
yaitu:
a.
Kompetisi intra spesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara individu yang memiliki spesies
sama.
Contoh: sesama kambing jantan berkelahi, untuk memperebutkan pasangan
kawinnya.
b.
Kompetisi intersesifik, yaitupersaingan yang terjadi
antara individu yang berbeda spesies.
Contoh : tanaman jagung dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang. Kambing
dan kerbau yang sama-sama makan rumput.
3. Predasi
Predasi adalah suatu bentuk hubungan antara
pemangsa dan mangsanya. Contohnya seperti tikus yang dimakan kucing.
4.
Mutualisme
Simbiosis
mutualisme,
adalah cara hidup dengan timbal balik antara dua makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar individu makhluk hidup yang berlainan jenis atau berbeda spesies. contohnya:
§ Lebah atau kupu-kupu dan bunga.
5.
Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis dinmana salah satu spesies mendapatkan keuntungan dari yang
lain sementara spesies yang lainnya tidak dirugikan. Contohnya :
§ Tumbuhan paku/anggrek dan pohon yang
tinggi di hutan
§ Ikan remora dan hiu
§ Tumbuhan dan laba-laba
6.
Parasitisme
Simbiosis
parasitisme,
yakni hubungan dua makhluk hidup yang berbeda spesies, dengan
salah satu makhluk hidup memperoleh keuntungan dan yang lainnya
dirugikan. Contohnya
§ Benalu dan pohon mangga
§ Tali putri dan tanaman beluntas
7.
Protokooperasi
Simbiosis
protokooperasi,
yakni cara hidup bersama atau timbal balik antara dua makhluk hidup yang
berbeda spesies, di mana jika kedua makhluk hidup bersimbiosis atau bersatu
akan menjadi lebih baik. Namun, tanpa melakukan simbiosis pun kedua makhluk
hidup ini tetap dapat hidup normal. Simbiosis tipe ini umumnya akan membentuk
spesies yang baru dan lebih unggul dari pada individu pembentuknya. Contohnya :
§ lumut kerak yang merupakan perpaduan
antara simbiosis jamur dan ganggang.
§ Kerbau dengan
burung jalak
8.
Antibiosis / amensalisme
Anatibiosis adalah suatu bentuk
hubungan antara makhluk hidup yang berbeda jenis atau berseda spesies dimana
makhluk hidup yang satu menghambat
dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang lain. Contohnya:
§ hubungan antara jamur yang
mengeluarkan racun sehingga menghambat pertumbuhan organisme lain disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar