Selasa, 27 Januari 2015

KLASIFIKASI SUPER KELAS PISCES


Kingdom        : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Masuk dalam sub kingdom ini karena pada hewan ini terdapat sel yang banyak untuk melakukan aktifitas hidupnya.
Filum              : Cordata
Masuk dalam filum Cordata karena Pisces memiliki sumbu tubuh bagian dalam.
Sub Filum      : Craniata/Vertebrata
Dikelompokkan pada Filum Kraniata/Vertebrata karena telah memiliki notokord atau disebut juga dengan sumbu tubuh dalam yang beruas-ruas.
Super Kelas    : Pisces
Kelas Pisces    :
Ø  Menurut Romer Super Kelas Pisces dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
1.   Kelas Agnatha ; kelompok ikan yang tidak memiliki rahang, mulut seperti mangkok, dikelilingi oleh tentakel.
a)      Sub Kelas : Cyclostomata
Dibagi menjadi 2 Ordo, yaitu :
a.      Ordo Mixiniformes
      Tidak memiliki sirip punggung, memiliki sirip lemah di sekitar ekor. Mulut yang terdapat di ujung moncong dan dilengkapi dengan tentakel yang berjumlah 4 pasng. Kantong hidung terdapat di ujung kepala dan memiliki saluran ke pharinx dengan jumlah insang 10-14 pasang. Tidak memiliki larva, sehingga telur menetas menyerupai dewasanya.
Contoh: ikan hantu (Myxine sp.)

b.      Ordo Petromizontiformes
      Contoh: belut laut (Petromyzon sp.)
2.    Kelas Chondrichtyes
Kelompok ikan yang ranka tubuhnya tersusun dari tulang rawan. Condrichthyes (Gr. Chondros = tulang tawan; ichthyes= ikan) yang merupakan invertebrate rendah yang memiliki columna vertebralis sempurna yang terpisah satu sama lain sehingga mudah membengkokkan tubuhnya. Notochorda seperti rantai manik. Mempunyai rahang (gnathostomata atau gnatha).
Mempunyai tiga tulang saluran setengah lingkaran (semicircular canals) pada alat pendengaran pada sisi kepala bagian dalam. Lengkung insang (gill arches) terdiri dari tulang rawan, terletak di tengah insang dan dilengkapi dengan arteri dan syaraf. Lengkung insang terpisah dengan kotak otak atau neurocranium, tetapi dihubungkan dengan rawan jaringan ikat. Mempunyai sirip berpasangan, mempunyai sepasang lubang hidung (dirhinous). Kelas ini dibagi menjadi 3 Ordo, yaitu :
a.      Ordo Rajiformes ( Hipotremata )
b.      Ordo Squaliformes ( Pleurotremata )
c.       Ordo Chimaeriformes ( Rattfish )
3.      Kelas Osteichtyes
Kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati. Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik, beberapa spesies tidakmeiliki sisik bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau keras. Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala. Bentuk vertebrae bermacam-macam, pinna caudalis biasanya homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing nampak seperti rantai manik kecil.
Mempunyai rahang (gnathostomatos), terdapat tiga semisercular canal pada alat keseimbangan atau alat pendengaran yang terletak pada sisi kepala bagian dalam. Lengkung insang (gillarches) dari tulan sejati, bagian dalam insang terdapat pembuluh kapiler dan syaraf insang. Lengkung insang tidak bersatu dengan tengkorak (cranium).
Mempunyai sirip berpasangan, terdapat lubang hidung (nostril) yang berpasangan (dirhinous).
Sisik pada umumnya cycloid, ctenoid, dan beberapa golongan mempunyai sisik ganoid. Biasanya mempunyai gelembung renang (swimbladder). Tidak mempunyai cloaka. Kelas ini dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
a.      Ordo Pleuronectiformes
Kepala asimetris, kedua mata terletak pada satu sisi badan. Bentuk badan sangat pipih (compressed). Sirip punggung dan sirip dubur mengelilingi tubuh. Hidup pada dasar perairan atau di bawah permukaan air.
Golongan ikan ini pada stadia mudanya berbentuk bilateral symetris. Sirip-sirip tidak berjari keras. Pada dewasa tidak terdapat gelembung renang. Sirip-sirip perut biasanya tidak lebih dari 6 jari-jari.
b.      Ordo Pesiformes
Sirip-sirip ekor mempunyai jari-jari keras (spines). Rahang atas (maxillary) memanjang keluar. Umumnya terdapat dua sirip punggung, yang pertama mempunyai bentuk yang normal. Sirip perut tidak lebih dari 6 jari-jari. Letak sirip perut “thoracic” tetapi kadang-kadang terletak “jugular” atau “abdominal”. Tulang pelvic biasanya langsung berhubungan dengan tulang cleithra. Sirip ekor tidak lebih dari 17 jari-jari, dimana 2 jari-jari keras dan 15 jari-jari lemah. Tidak mempunyai tulang weber. Tulang”mesthmoid” biasanya ada. Tidak terdapat tulang “mesocoracoid”. Vertebrae pertama tidak bersatu dengan tengkorak. Tulang Intermuscular tidak ada. Tulang posttemporal biasanya membentuk menggarpu (forked).
c.       Ordo Mastacembeliformes
d.      Ordo Anguiliformes
Bentuk badan pajang dan silindris (angulliform) atau seperti ular. Memiliki sirip punggung kemudian sirip ekor dan sirip dubur bersatu. Kadang-kadang tidak mempunyai sirip ekor sehingga ekor merupakan ujung yang pendek dan tumpul selain itu juga tidak memiliki sirip perut, namun ditemukan sirip dada yang kecil.
Tubuh bersisik sangat kecil “cycloid” atau tidak bersisik. Gelembung renang berhubungan dengan usus oleh saluran “ductus pneumaticus”. Jumlah ruas tulang pungung (vertebrae) sangat banyak ada sampai 260 ruas. Tidak mempunyai tulang rahang depan “premaxillary”. Rahang “maxillary” bergigi besar dan kecil yang tajam. Juga langit-langit bergigi. Yang dibagi dalam 2 sub ordo yaitu:
1)         Sub Ordo Angullloidei
2)         Sub Ordo Nemichthyoidei
e.       Ordo Symbranchiformes
Bentuk tubuh anguilliform. Tidak mempunyai gelembung renang. Tidak mempunyai jari-jari sirip keras. Sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur bersatu. Sirip ekor jika ada mempunyai 8- 10 jari-jari. Sirip perut 2. Mulut membundar dan mempunyai bagian premaxilla. Celah insang berhubungan menjadi satu celah ventral. Tidak mempunyai tulang orbitosphenoid. Juga tidak terdapat tulang infraorbitals. Demikian pula tulang scapula, coracoid dan pectoral radials pun tidak ada. Tidak mempunyai tulang rusuk bagian bawah (pleural rib). Insang-insang biasanya mengecil. Alat pernapasan utama oleh buccopharyngal dan usus. Hidup pada perairan tawar dan payau. Distribusi Asia Timur dan Selatan, Australia, Amerika tengah dan Selatan, juga daerah tropis Afrika Barat.
f.       Ordo Tetradontiformes
g.      Ordo Perciformes
Sirip-sirip ekor mempunyai jari-jari keras (spines). Rahang atas (maxillary) memanjang keluar. Umumnya terdapat dua sirip punggung, yang pertama mempunyai bentuk yang normal. Sirip perut tidak lebih dari 6 jari-jari. Letak sirip perut “thoracic” tetapi kadang-kadang terletak “jugular” atau “abdominal”. Tulang pelvic biasanya langsung berhubungan dengan tulang cleithra. Sirip ekor tidak lebih dari 17 jari-jari, dimana 2 jari-jari keras dan 15 jari-jari lemah. Tidak mempunyai tulang weber. Tulang”mesthmoid” biasanya ada. Tidak terdapat tulang “mesocoracoid”. Vertebrae pertama tidak bersatu dengan tengkorak kemudian tidak memiliki tulang Intermuscular. Tulang posttemporal biasanya membentuk menggarpu (forked). Terdapat pada permulaan periode Cretaceous. Sebagian besar hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di air tawar.  Yang dibagi dalam beberapa sub ordo, yaitu:
1)       Sub Ordo Trichiuroidei
2)       Sub Ordo Scombroidei
3)       Sub Ordo Stromateoidei
4)       Sub Ordo Ophidioidei
5)       Sub Ordo Acanturoidei
6)       Sub Ordo Blennioidei
7)       Sub Ordo Callionymoidei
8)       Sub Ordo Kurtoidei
9)       Sub Ordo Gobioidei
10)   Sub Ordo Cottoidei
11)   Sub Ordo Percoidei
h.      Ordo Cypriniformes
Tulang vertebrae pada ujung depan berubah bentuk menjadi 4 keping tulang yaitu tulang-tulang Claustrum, Intercalarium, Scaphium dan Tripus. Tulang-tulang ini sering diistilahkan tulang-tulang pendengar atau tulang weber (Weberian Ossicles). Tulang-tulang tersebut berhubungan dengan telinga dalam dan gelembung renang. Gelembung renang terbagi menjadi dua atau tiga bagian. Bersisik atau tidak, biasanya mempunyai sungut di sekitar mulut atau kadang-kadang tidak bersungut. Terdapat satu sampai empat jari-jari sirip punggung yang mengeras. Sirip perut terletak abdominal (jauh dibelakang sirip dada). Hampir seluruhnya hidup pada perairan tawar, kecuali beberapa species yang termasuk Siluroidea (catfishes). Yang dibagi dalam 2 sub ordo yaitu:
1)         Sub Ordo Siluroidei
2)         Sub Ordo Cyprinoidei
i.        Ordo Syngnathiformes
j.        Ordo Cyprinodontiformes
k.      Ordo Clupeiformes
Biasanya bersisik cycloid, tidak bersungut. Sirip punggung tidak berjari-jari keras. Termasuk golongan ikan physostomi. Sirip ekor tipe homocercal. Mempunyai ”Intermuscular bones” (tulang daging). Tulang rahang atas biasanya bundar dan mempunyai premaxilla. Terdapat sejak periode Middle Triassic atau periode Jurrasic. Kebanyakan hidup di permukaan laut bersifat pelagis atau di tepi pantai yang dangkal. Tetapi ada beberapa yang hidup di daerah estuaria. Bentuk tubuh pada umumnya memanjang dan sisik yang besar. Sirip perut terletak “abdominal”. Memiliki Pyloric caeca (sejenis usus buntu) banyak.
l.        Ordo Halosauriformes
m.    Ordo Beloniformes
Moncong seperti paruh yang panjang, kemudian memiliki sirip yang memanjang seperti sayap tapi pada sirip ini tidak ditemukan jari-jari (spines). Sirip-sirip perut abdominal dan mempunyai 6 jari-jari. Ductus peneumaticus tertutup (physoclisti).. Rahang atas membundar dan hanya mempunyai premaxilla. Sirip ekor mempunyai 13 jari-jari sirip yang bercabang. Sisik cycloid. Garis rusuk letaknya agak di bawah. Jari-jari penyokong tutup insang (branchiostegal rays) berjumlah 9- 15. Usus lurus dan tidak mempunyai pyloric caeca. Hidup di laut dan beberapa species terdapat hidup di air tawar
n.      Ordo Scopeliformes
o.      Ordo Polyteriformes
Bentuk tubuh bulat panjang, sisik tebal “ganoid” atau “rhomboid”, yang terdiri dari struktur garam “ganoin” dan “enamel”. Dasar sirip dada besar dan menonjol dan diliputi oleh sisik. Sirip punggung terpisah-pisah dalam bentuk “finlets” sebanyak 8 lebih dan setiap sirip punggung di bagian depan disokong oleh duri (spine). Sirip ekor (caudal fin) termasuk tipe diphycercal. Ruas tulang punggung (vertebrae) termasuk tipe “amphicoelous” dan diperkuat oleh tulang sejati. Gelembung renang seperti paru-paru, yang berguna untuk pernapasan tambahan. Pada masa larva bernapas dengan insang luar (external gill).
p.      Ordo Mugiliformes
q.      Ordo Giformes
r.       Ordo Maceuriformes
s.       Ordo Ophiochepaliformes (Chaniformes)
Sirip punggung dan sirip dubur hanya terdiri dari jari-jari lemah. Sirip perut jika ada dengan 6 jari-jari. Rongga diatas insang tidak mempunyai alat labyrinth, tetapi hanya berupa rongga perluasan insang. Gelembung renang sangat panjang. Termasuk tipe physoclisti. Sisik cycloid.
Family: Ophiocephalidae (snake heads)
Genera: Ophiocephalus (gabus), Chana
t.        Ordo Bryciformes
Pipi atau kepala berkelompok keras atau berduri. Langit-langit bergigi atau tidak. Sirip perut thorachic atau subabdominal. Sirip perut dengan atau tanpa jari-jari keras dengan jumlah 3-13. Jari-jari pada sirip ekor berjumlah 13 –19.
u.      Ordo Lophiiformes
v.      Ordo Batrachoidiformes
w.    Ordo Echeneiformes
x.      Ordo Dactypopteriformes

Ø  Menurut Wikipedia yang diambil dari (Lagler et al, 1962), klasifikasi Pisces dapat dibagi menjadi seperti berikut:

1.      Kelas Cephalaspidomorphi (Lamprey dan Hagfishes)

Ikan yang termasuk kelas ini, merupakan ikan-ikan yang masih primitive. Ciri-ciri utama yang harus diketahui ialah tidak mempunyai rahang, tubuh bulat panjang atau silendris, bagian ekornya pipih (anguillaform), tidak mempunyai sisik perut (ventral fin atau pelvic fins). Otak telah berkembang baik, pada telinga bagian dalam hanya mempunyai dua saluran setengah lingkaran (semisercular canals). Tulang tempurung kelapa dan archus viceralis (tempat insang) berupa tulang rawan; terdapat notochord yang dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna sebagai wakil vertebrae. Golongan ikan ini terkenal dengan nama ikan Cyclostomata (si mulut bundar).
a.      Sub Kelas : Cyclostomata
Ciri khusus dari cyclostomata adalah sebagai berikut: Notochord seperti rantai manik, tidak mempunyai tulang rahang, pinna dorsalis disokong oleh tulang rawan yang berupa jari-jari; kulit lunak dan licin mengandung kelenjar mucosa yang bersel tunggal, tidak bersisik, tidak memiliki sirip yang berpasangan, mulut terletak ventro-anterior dan merupakan mulut pengisap; tidak mempunyai lengkung insang dan insangnya melekat pada tulang insang yang terdapat sebelah luar berbentuk basket sehingga sering disebut dengan istilah “branchial basket”; lubang hidung hanya satu (monorhinous).
a)      Ordo   : Myxinoformes
Letak mulut kelompok ikan ini agak terminal dan mempunyai 4 pasang tentakels pada pinggirnya dan tidak memiliki rongga yang berbentuk corong (buccal funnel), dilengkapi gigi dengan jumlah yang sedikit . Lubang hidung (nostril) dekat ke bagian ujung kepala. Lubang hidung ini berhubungan dengan suatu saluran pharynx. Mata berada pada lapisan bawah kulit. Mempunyai 10-14 pasang “branchial basket”. Ginjal yang telah dewasa terdiri dari dua bagian yaitu pronerphos pada bagian depad dan mesonephros pada bagian belakang. Tidak mempunyai sirip punggung. Lubang anus terletak di bagian belakang bagian tubuh. Pada tiap-tiap telinga bagian dalam hanya terdiri satu semisercular canals.
Genera: Myxine (M. garmani, M. glutinosa), Bdellostoma, Polistitrema dan Paramyxini.
b)     Ordo   : Petromyzontiformes
Genera: Petromyzon (P. marinus), Ichthymizon (I. unicuspis), Entosphenus (E. japonicus), Lampetra (L. aryresii).
2.      Kelas Chondrichthyes (Sharks, Rays, Skates dan Chimaeras)
a.      Subkelas Elasmobranchii
Rangka terdiri dari tulang rawan seluruhnya. Tidak mempunyai tutup insang (operculum), tetapi mempunyai celah insang (gillslits). Insangnya 5 – 7 pasang dan tiap-tiap insang mempunyai sekat pelat tulang (gill cleft). Pada umunya mempunyai spiracle atau lubang penyembur yang terletak di depan celah insang. Semasa ikan masih larva tidak terdapat lubang ini. Biasanya bersisik placoid. Mulut berada pada bagian bawah atau ventral. Pada ikan jantan terdapat clasper atau mycopterygia pada bagian sirip perut atau pelvic fins. Sirip biasanya tebal dan kaku dan terdiri dari jari-jari dari zat tanduk. Sirip ekor (caudal fin) termasuk tipe heterocercal atau asymetris. Pada umumnya viviparous.
a)      Ordo Rajimorfes (ikan pari)
1)            Famili Pristidae (Sawfishes)
2)            Famili Myliobatidae (eagle rays)
3)            Famili Rhinobatidae (guitar fishes)
4)            Famili Dasyatidae (sting rays)
5)            Famili Torpenidae (electric rays)
6)            Famili Mobulidae (Mantas, devil rays).

b)     Ordo Squaliformes (ikan cucut)
1)            Famili Hexanchidae (cow sharks)
2)            Famili Heterodintidae (horn shark)
3)            Famili Squantinidae (angel shark)
4)            Famili Carchariidae (sand shark)
5)            Famili Pristiophoridae (saw shark)
6)            Famili Squalidae (dogfish shark)
7)            Famili Sphyrnidae (hammerhead sharks)
8)            Famili Scyliorhinidaeb (cat shark)
9)            Famili Rhyncodontidae (whale shark)
10)        Famili Orectolobidae (nurse shark).
c)      Ordo Lamniformes
b.      Subkelas Holocephali
Mempunyai 4 insang, gill clefts satu pasang. Tidak mempunyai spiracle. Tidak bersisik. Tidak mempunyai cloaca. Pada hewan jantan mempunyai alat clasper pada sirip perut (pelvic fin) dan pada genus Chimaera mempunyai sejenis clasper (tenaculum) pada kepala.
Celah insang tertutup operculum, tidak mempunyai cloaca dan spiracle. Sirip punggung pertama jauh di depan dan ditunjang oleh duri kuat (spine). Ekor bulat dan meruncing. Tiap-tiap rahang mempunyai gigi-gigi pelat yang besar. Pada ikan yang dewasa tidak bersisik
.
a)      Famili Chimaeridae
b)      Famili Rhinochimaeridae
3.      Kelas Osteichthyes
a)      Subkelas Dipnoi (lungfishes)
Tulang palatoquadrate bersatu dengan tulang tengkorak neurocranium (skull autostylic). Celah insang sebagian besar dari tulang rawan. Mempunyai satu atau dua gelembung gas yang berhubungan dengan usus. Gelembung renang ini berfungsi sebagai paru-paru. Sirip-sirip tunggal tidak terpisah menjadi sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur, tetapi bersatu membentuk satu sirip. Bentuk sirip yang berpasangan menonjol “lobate”. Bentuk tubuh bulat panjang. Tidak mempunyai premaxilla
b)     Subkelas Crossopterygii
Mempunyai sirip yang berpasangan berbentuk menonjol (lobate) yang berdaging. Sisik mempunyai basis tulang endoskeletal yang kuat. Biasanya lubang hidung berhubungan dengan rongga mulut pada ikan-ikan paru (lungfishes), kecuali pada ikan lobefins (Latimeria)
1)      Spesies : L. chalumnae (terdapat di Afrika),
2)      Spesies : L. manadoensis (terdapat di Manado, Indonesia).
c)      Subkelas Actinopterygii
Rangka terdiri dari tulang sejati, tetapi ada yang terdiri dari tulang rawan yang diperkuat oleh pelat tulang sejati. Ruas tulang punggung (vertebrae) mempunyai pusat yang cekung sebelah depan atau tipe “procoelous”, tetapi pada umumnya masuk tipe “amphicoelous” (pusat vertebrae) cekung ke dua belahnya.
Jari-jari sirip punggung dan sirip dubur biasanya berjumlah banyak. Sirip ekor biasanya monocercal. Tipe sisik cycloid, ctenoid dan beberapa species tipe ganoid. Lubang hidung (nostrils) tidak berhubungan dengan rongga mulut. Sirip berpasangan biasanya tidak menonjol seperti “lobate”. Sirip diperkuat oleh endoskeletal. Pada umumnya terdapat sejak periode Permian sampai sekarang. Golongan ini disebut golongan ikan tingkat tinggi atau “modern fishes”
a)      Ordo Polypteryformes (Brachiopterygii, Cladistia)
b)     Ordo Acipenseriformes (Chondrostei, Sturgeon)
Rangka terdiri dari tulang rawan yang diperkuat tulang sejati. Sebagian dari tubuhnya ditutupi oleh sisik ganoid atau tidak. Pelat tulang sejati pada bagian kepala bersatu dengan tulang rawan tengkorak (neurocranoium). Mulut terletak di bawah (ventral), ujung kepala (hidung meruncing ataupun seperti sendok (spoon). Sirip ekor heterocercal. Mempunyai tutup insang (operculum). Mempunyai gelembung renang.
c)      Ordo Lepisosteiformes (Ginglymodi, Alligator gars)
Tulang punggung (vertebrae) padat, tipe opisthocoelous (cekung di belakang). Sisik ganoid yang tersusun miring. Hidung dan rahang bagian bawah panjang. Gigi-gigi berdiri berbentuk kerucut. Terdapac sejak periode Eocene sampai sekarang. Bentyuk hidung dan tubuh bulat panjang. Habitat di Great lakes, Lembah mississipi di perairan pantai florida.
d)     Ordo Clupeiformes (Malacopterygii, Herring)
Bersisik biasanya cycloid, tidak bersungut. Sirip punggung tidak berjari-jari keras. Termasuk golongan ikan physostomi. Sirip ekor tipe homocercal. Mempunyai ”Intermuscular bones” (tulang daging). Tulang rahang atas biasanya bundar dan mempunyai premaxilla. Terdapat sejak periode Middle Triassic atau periode Jurrasic. Kebanyakan hidup di permukaan laut bersifat pelagis atau di tepi pantai yang dangkal. Tetapi ada beberapa yang hidup di daerah estuaria. Bentuk tubuh pada umumnya memanjang dan sisik yang besar. Sirip perut terletak “abdominal”. Pyloric caeca (sejenis usus buntu) banyak.
e)      Ordo Cypriniformes (Ostariophysi)
f)       Ordo Anguilliformes (Apedes, Eeels)
g)      Ordo Beloniformes
h)     Ordo Berciformes (Bercymorphi)
i)        Ordo Zeiformes (Zeomorphi)
Termasuk golongan ikan Physoclisti. Sirip-siripnya biasanya berjari keras. Sirip dubur 1-4 jari-jari keras. Sirip perut mempunyai 1 jari-jari keras 5-9 jari-jari lemah. Sirip ekor berjari-jari 10 –13. Ruas vertebrae berhubungan dengan tengkorak. Sirip punggung 6-9 jari-jari keras.
j)       Ordo Ophiocephaliformes (Labyrinthici)
k)     Ordo Synbranchiformes (Syinbranchii)
m)   Ordo Pleuronectiformes (Heterosomata)

Ø  .Ian S. R. Munro mempergunakan untuk ikan-ikan di Sri-Langka klasifikasi L. S. Berg yang sedikit dirubah sebagai berikut :
1.      Kelas : Elasmobranchii
a.       Subkelas : Selachii
a)      ordo : Lamniformes
b)      ordo : Rajiformes ( Hypotremata )
c)      ordo : Torpediniformes ( Squaliformes ) / Pleurotremata
2.      Kelas : Teleostei
b.      Subkelas : Actinopterygii
a)      ordo : Pleuronectiformes
b)      ordo : Pegasiformes
c)      ordo : Mastacembeliformes
d)     ordo : Anguilliformes
e)      ordo : Symbranchiformes
f)       ordo : Tetradontiformes
g)      ordo : Perciformes
1)      subordo : Trichiuroidei
2)      subordo : Scombroidei
3)      subordo : Stromateoidei
4)      subordo : Ophidioidei
5)      subordo : Siganoidei
6)      subordo : Acanthuroidei
7)      subordo : Blennioidei
8)      subordo : Anabantoidei
9)      subordo : Callionymoidei
10)  subordo : Kurtoidei
11)  subordo : Cottoidei
12)  subordo : Gobioidei
13)  subordo : Percoidei
h)      ordo : Cypriniformes
1)      subordo : Siluroidei
2)      subordo : Cyprinoidei
i)        ordo : Syngnathiformes
j)        ordo : Cyprinodontiformes
k)      ordo : Clupeiformes
l)        ordo : Halosauriformes
m)    ordo : Beloniformes
n)      ordo : Scopeliformes
o)      ordo : Polynemiformes
p)      ordo : Mugiliformes
q)      ordo : Gadiformes
r)       ordo : Macruriformes
s)       ordo : Ophiocephalifomes
t)       ordo : Bryciformes
u)      ordo : Lophiiformes
v)      ordo : Batrachoidiformes
w)    ordo : Echeneiformes
x)      ordo : Dactylopteriformes



KLASIFIKASI BEBERAPA JENIS IKAN

Klasifikasi Ikan Baung (Saanin (1968))
Phylum      : Chordata
Class          : Pisces
Sub class   : Teleostei
Ordo          : Ostariophysi
Sub ordo   : Siluridea
Family       : Bagridae
Genus        : Macrones
Species      : Macrones nemurus

Klasifikasi Ikan Betutu (Lie Siauw Foey, 1968 dalam Komarudin 2000)
Kingdom               : Animalia
Filum                     : Chordata
Super Kelas           : Pisces
Kelas                     : Actinopterygii
Ordo                      : Perciformes
Sub Ordo              : Gobiodea
Famili                    : Eleotridae
Spesies                  : Oxyeleotris Marmorata

Klasifikasi Ikan Gabus (www.Fishbase.com)
Kelas         : Actinopterygii (Ray Finned Fishes)
Ordo          : Perciformes (Perch-Likes)
Famili        : Gobidae (Gobies)
Sub Famili : Gobiinae
Species      : Glossogobius Celebius

Klasifikasi Ikan Tawes (Parker, 1962; Storer, 1957)
Filum                     : Chordata
Sub Filum              : Vertebrata
Super Kelas           : Pisces
Kelas                     : Actinopterygii
Super Ordo           : Teleostei
Ordo                      : Ostarioppysi
Sub Ordo              : Cyprinoidae
Famili                    : Cyprinidae
Genus                    : Puntius
Spesies                  : Puntius Javanicus













           



Tidak ada komentar: