BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kesehatan sangat penting bagi manusia, oleh karena
itu manusia harus memperhatikan daya tahan tubuhnya agar tidak terserang
penyakit. Manusia sering kali tidak memperhatikan kondisi tubuh sehingga tidak
peka terhadap gejala atau tanda akan penyakit yang timbul. Suatu Penyakit yang
menyerang manusia, telah disadari ketika sudah kronis sehingga untuk
mengobatinya butuh waktu yang lama bahkan tidak bisa disembuhkan. Seiring
dengan dunia kedokteran yang canggih, semakin memudahkan penyakit yang ada di
tubuh manusia dapat diketahui. Penyakit yang timbul di tubuh manusia mulai dari
luar tubuh sampai organ dalam disebabkan tubuh tidak lagi mampu mengoptimalkan
kinerjanya. Penyakit yang berbahaya berasal dari kerusakan organ bagian dalam
karena organ dalam merupakan bagian vital atau penting bagi manusia, misalnya
kerusakan dari organ paru-paru, hati, lambung, usus, pankreas dan jantung. Dan
penyakit tidak hanya disebabkan oleh kelainan organ melainkan juga kelainan
fungsi jaringan saraf dan otot. Kerusakan jaringan saraf maupun otot juga akan
mempengaruhi daya tahan tubuh. Pada jantung jaringan otot sangat dominan
apabila jaringan otot tersebut terganggu maka akan memicu kelainan fungsi pada
otot jantung, salah satu penyakitnya yaitu Kardiomiopati.
Penyakit ini beberapa kali mengalami perubahan
klasifikasi kelainannya. Bila dilihat dari definisi dapat disebutkan bahwa
kardiomiopati merupakan suatu penyakit yang langsung mengenai otot jantung atau
miokard itu sendiri. Kelompok penyakit ini tergolong khusus karena kelainan
yang ditimbulkannya bukan terjadi akibat penyakit perikardium, hipertensi,
koroner, kelainan kongenital, atau kelainan katup. Walaupun untuk menegakkan
diagnosis perlu menyingkirkan faktor-faktor etiologi tersebut, gambaran dari
kardiomiopati itu sendiri sangat khusus baik secara klinis maupun hemodinamik.
Dengan meningkatnya kewaspadaan terhadap kondisi penyakit ini serta teknik dan
prosedur diagnostik yang semakin canggih saat ini kardiomiopati diketahui
sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas yang bermakna
Akhir-akhir ini, insidens kardiomiopati semakin
meningkat frekuensinya. Dengan bertambah majunya teknik diagnostik, ternyata
kardiomiopati idiopatik merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang
utama. Di beberapa negara, penyakit ini bahkan merupakan penyebab kematian
sebesar 30% atau lebih daripada semua kematian akibat penyakit jantung.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan
masalah dari makalaah yang berjudul penyakit Kardiomiopati adalah sebagai
berikut:
1) Apa
pengertian dari penyakit kardiomiopati?
2) Apa
penyebab dan gejala terjadinya penyakit kardiomiopati?
3) Apa
macam-macam penyakit kardiomiopati?
4) Bagaimana
cara pencegahan dan mengobati penyakit Kardiomiopati?
C.
TUJUAN
Berdasarkan
Rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah yang berjudul Penyakit
Kardiomiopati adalah sebagai berikut:
1)
Mengetahui tentang penyakit
kardiomiopati.
2)
Mengetahui penyebab terjadinya
kardiomiopati.
3)
Mengetahui macam-macam kardiomiopati.
4)
Mengetahui pencegahan dan mengobati
penyakit Kardiomiopati.
BAB
II
ISI
A. Pengertian Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan
suatu kelompok heterogen dari penyakit miokardium. Penyakit ini terkait dengan
disfungsi mekanik atau elektrik yang tidak selalu menunjukkan adanya hipertrofi
atau dilatasi ventrikular yang tidak sesuai dan karena adanya berbagai penyebab
dari faktor genetik. Kardiomiopati hanya terbatas pada jantung atau
yang merupakan bagian dari kelainan sistemik. Penyakit ini sering mengakibatkan
kematian kardiovaskular atau gagal jantung progresif.
B. Penyebab dan Gejala Umum Terjadinya
Kardiomiopati
1.
Penyebab
a.
Penyumbatan
Serangan jantung dapat menyebabkan
kematian otot jantung. Kematian otot jantung tersebut mengakibatkan arteri koroner jantung menjadi tersumbat sehingga terjadi
pembesaran bilik kiri jantung sebagai kompensasi penyumbatan tersebut. Bila
serangan jantung hanya ringan saja otot jantung yang rusak pun minimal, pembesaran bilik kiri jantung pun dapat
ditanggulangi. Namun bila serangan jantung cukup berat sehingga otot jantung
yang rusak/mati cukup banyak, maka penyumbatan pun semakin besar, sehingga
bilik kiri jantung akan mengalami pembengkakan yang cukup parah. Bila itu yang
terjadi maka gagal jantung sudah pasti.
b.
Radang (inflamasi) Otot
Jantung
Radang otot jantung merupakan suatu
kondisi yang disebut miokarditis yang disebabkan infeksi virus dan
bakteri. Infeksi virus dan bakteri ini dapat mengakibatkan kardiomiopati
dilatasi.
c. Alkohol
Menurut penelitian alkohol merupakan racun bagi otot jantung sehingga merusak
jantung. Oleh karenanya hindarilah minuman beralkohol untuk mencegah terjadinya
kardiomiopati dilatasi.
2.
Gejala
Beberapa
penderita mungkin tidak mengalami gejala atau tanda kardiomiopati pada tahap
awal penyakit kardiomiopati. tetapi sejalan dengan berkembangnya penyakit
kardiomiopati, gejala kardiomiopati dan tanda biasanya muncul. Tanda atau
gejala kardiomiopati biasanya meliputi:
a.
Kehabisan nafas sewaktu mengerahkan tenaga atau bahkan
sewaktu istirahat.
b.
Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
c.
Perut kembung berisi air.
d.
Merasa lelah.
e.
Detak jantung tidak beraturan yang dirasakan cepat,
bergetar dan berdebar.
f.
pusing, kepala ringan dan pingsan.
g.
Bengkak pada abdomen, kaki dan mata kaki
h.
Nyeri dada
i.
Lemas, letih, lesu, kelelahan
j.
Denyut jantung tidak teratur dan takikardi
k.
Pening, fotofobia, pingsan
l.
Kehilangan nafsu makan
m.
Batuk
n.
Produksi urin yang rendah
C. Macam-macam kardiomiopati
Pembagian kardio-miopati yang banyak dianut saat ini adalah menurut Goodwin
yang berdasarkan kelainan struktur dan fungsi (patofisiologi), yaitu:
a.
Hypertrophic cardiomyopathy (HCM), atau
kardiomiopati hipertrofik.
Kardiomiopati hipertrofik adalah
kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari sel-sel otot
jantung didalam bilik jantung. Kelainan ini yaitu penebalan dari otot jantung
dapat menimbulkan persoalan tentang memompa darah yang cukup ke organ-organ
tubuh dan dapat berpotensi menyebabkan aritmia jantung yang fatal.
Perbandingan jantung normal dengan jantung penderita
kardiomiopati Hipertrofik
Gambar: Perbandingan jantung normal dan jantung dengan
kardiomiopati hipertrofik.
Dari gambar di atas dapat dilihat perbandingan jantung yang terkena
kardiomiopati hipertrofik dindingnya menebal karena pertumbuhan sel-selnya
berlebihan sehingga darah yang dipompa tidak mencukupi untuk seluruh tubuh.
Sedangkan pada jantung yang normal tidak
demikian.
b.
Dilated cardiomyopathy (DCM), atau
kardiomiopati dilatasi.
Pada kardiomiopati dilatasi
( sering juga disebut kardiomiopati kongestif atau gagal jantung kongestif) otot jantung yang sebelumnya normal
menjadi rusak, menyebabkan pelemahan dinding-dinding dari ruang-ruang jantung.
Untuk mengkompensasi pelemahan dinding-dindingnya yang berotot maka ruang-ruang
jantung akan membesar. Pelemahan dan pembesaran otot-otot jantung akhirnya
menyebabkan gagal jantung.
Perbandingan jantung normal dengan jantung penderita
kardiomiopati dilatasi
Dari gambar diatas dapat dilihat jantung yang terserang kardiomiopati
dilatasi ototntya menguendur sehingga biliknya terlihat lebih lebar
dibandingkan dengan jantung yang normal.
c.
Restrictive cardiomyopathy (RCM), atau
kardiomiopati restriktif.
Kardiomiopati Restriktif merupakan sekumpulan
kelainan otot jantung dimana dinding ventrikel menjadi kaku karena diinfiltrasi
dan dibuat kaku oleh sel-sel abnormal, protein dan
jaringan sayaf. Penyebab paling umum kardiomiopati restriktif adalah
amyloidosis yaitu suatu penyakit dimana suatu substansi seperti protein
tersimpan didalam jaringan tubuh. Penyakit ini tidak
selalu disertai dengan penebalan dinding ventrikel dan tidak selalu disertai
dengan adanya tahanan pengisian darah yang normal. Bilik
jantung yang kaku akan membatasi kembalinya darah ke jantung menyebabkan darah
terbendung di organ-organ tubuh. Merupakan bentuk kardiomiopati yang paling
jarang terjadi, yang memberikan banyak gambaran yang serupa dengan
kardiomiopati hipertrofik.
Jika tubuh terlalu banyak mengandung zat besi, maka
zat besi akan terkumpul di dalam otot jantung, seperti yang terjadi pada
kelebihan zat besi (hemokromatosis). Penyebabnya mungkin juga tumor yang
menyerang jaringan jantung. Karena jantung menahan/melawan pengisian darah,
jumlah darah yang dipompakan akan mencukupi jika penderita dalam keadaan
istirahat, tetapi tidak akan mencukupi jika penderita melakukan aktivitas.
Gejala: Kardiomiopati restriktif menyebabkan
gagal jantung yang disertai sesak nafas dan pembengkakan jaringan (edema).
Nyeri dada dan pingsan lebih jarang terjadi. Sering ditemukan irama jantung
abnormal dan palpitasi (jantung berdebar).
D. Cara mencegah dan mengobati penyakit
kardiomiopati
Penyakit Kardiomiopati
jenis apapun bila tidak diobati, gejalanya akan memburuk. Pada penderita
tertentu tanda dan gejala kardiomiopati cepat sekali memburuk, sedangkan yang
lain tidak memburuk dangan waktu yang lama.
Pencegahan untuk mengurangi kemungkinan kelainan otot
jantung Kardiomiopati dapat dilakukan dengan menghindari beberapa kondisi yang
dapat berkontribusi pada jantung yang lemah, termasuk penyalahgunaan alkohol
atau kokain, atau tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Mengendalikan
tekanan darah tinggi dengan diet dan olah raga juga mencegah kardiomiopati di
kemudian hari.
Sebagian
besar pengobatan masih belum memuaskan, misalnya diuretik yang biasanya
digunakan untuk terapi gagal jantung, dapat menyebabkan berkurangnya jumlah
darah yang masuk ke dalam jantung dan memperburuk keadaan. Obat-obatan yang
dalam keadaan normal digunakan dalam gagal jantung untuk mengurangi beban kerja
jantung, biasanya tidak akan membantu karena bisa terlalu banyak mengurangi
tekanan darah. Kadang-kadang penyebabnya dapat diobati untuk mencegah bertambah
buruknya kerusakan jantung atau bahkan untuk memperbaikinya. Misalnya
memindahkan darah dalam selang waktu yang teratur, akan mengurangi pengendapan
zat besi pada penderita kelebihan zat besi. Pada penderita yang memiliki
sarkoidosis bisa diberikan corticosteroid. Sekitar 70% penderita akan meninggal
dalam waktu 5 tahun setelah gejala-gejalanya timbul.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas
maka kesimpulannya yaitu
1)
Penyakit Kardiomiopati adalah kelainan
pada otot jantung mengenai disfungsi mekanik atau elektrik yang tidak selalu menunjukkan adanya
hipertrofi atau dilatasi ventrikular yang tidak sesuai dan bisa disebabkan oleh
faktor genetik.
2)
Penyebab dan gejalanya
yaitu penyakit ini disebabkan adanya penyumbatan, radang otot jantung dan
konsumsi alkohol. gejalanya meliputi kehabisan nafas sewaktu mengerahkan
tenaga atau bahkan sewaktu istirahat, pembengkakan pada kaki dan pergelangan
kaki, perut kembung berisi air, merasa lelah, detak jantung tidak beraturan
yang dirasakan cepat, bergetar dan berdebar, pusing, kepala ringan dan pingsan,
bengkak
pada abdomen, kaki dan mata kaki, nyeri dada lemas, letih, lesu, kelelahan,
denyut jantung tidak teratur dan takikardi, pening, fotofobia, pingsan,
kehilangan nafsu makan, batuk, produksi urin yang rendah.
3) Macam-macam
penyakit Kardiomiopati meliputi Hypertrophic
cardiomyopathy (HCM), atau kardiomiopati hipertrofik, Dilated cardiomyopathy (DCM), atau kardiomiopati dilatasi, dan Restrictive cardiomyopathy (RCM),
atau kardiomiopati restriktif.
4) Pencegahan untuk mengurangi kemungkinan kelainan otot
jantung Kardiomiopati dapat dilakukan dengan menghindari beberapa kondisi yang
dapat berkontribusi pada jantung yang lemah, termasuk penyalahgunaan alkohol
atau kokain, atau tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Mengendalikan
tekanan darah tinggi dengan diet dan olah raga juga mencegah kardiomiopati di
kemudian hari. Pengobatan penyakit ini belum diketahui secara tepat oleh tim
dokter, obat yang digunakan hanya untuk mengurangi beban
kerja jantung agar tidak semakin parah.
2. Saran
Diharapkan
untuk masyarakat agar menjaga kondisi kesehatan tubuh dan jantung,
olahraga teratur, makan makanan yang sehat supaya tetap menjaga kondisi tubuh
agar tetap fit. Kesehatan sangat mahal
harganya.
DAFTAR
PUSTAKA
______
2011. penyakit Kardiomiopati http:// www.google. co.id/imgres?imgurl=http
://www.infokedokteran.com. Diakses tanggal 19
April 2011.
______2011. penyakit
Kardiomiopati http:// www.google.co.id /imgres?imgurl=http
://2.bp.blogspot.com/__o1n96q4HO8/SQvQvJXctFI/AAAAAAAAAGY/_YGDKeLNtkg/s320/jantung%2B2.jpg&imgrefurl=http://sains-ipa-fisika.blogspot.com/2008/10/jantung-
. Diakses tanggal 19 April 2011.
2011. Pencegahan dan pengobatan Kardiomiopati.
http://cutemouse.
wordpress.com/2008/09/15/kardiomiopati/.
Diakses tanggal 18 April 2011.